Kamis, 12 Juli 2018

DESA NAMSANGOL HANOK, M Tri Aryadi


Namsangol Hanok Village atau dalam bahasa Indonesia yang artinya Kampung Hanok Gunung Nam merupakan daerah perkampungan yang terdiri dari beberapa rumah tradisional Korea yang didirikan di kaki Gunung Nam. Kampung ini didirikan sebagai objek wisata baru pada tahun 1998 dan untuk memperingati ulang tahun kota Seoulyang ke-600 tahun. Kampung ini memiliki luas keseluruhan 8000 m persegi.

Namsangol Hanok Village terletak di area Pil-doing, di sebelah utara kaki gunung Namsan. Selama Dinasti Joseon, tempat ini dijadikan resort musim panas dan tempat bermain. Untuk memperoleh gambaran tentang kehidupan Leluhur Korea, maka dipindahkan 5 rumah tradisional ke kawasan ini. Rumah-rumah ini menggambarkan jenis perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan berdasarkan status sosial orang yang menghuninya.

Lima hanok (sebutan bagi rumah tradisional Korea) di tempat ini mencerminkan strata sosial dari pemiliki rumah yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, dari kelas menengah hingga kelas atas. Pengunjung dapat melihat bentuk rumah dari tokoh-tokoh penting di masa pemerintahan Joseon, seperti rumah orang tua Ratu Yun, pendamping Raja Sunjong, rumah mertua dari raja Sunjong, rumah Yeonghyo anak dari raja Cheoldong, rumah Lee Seungeop, arsitektur kerajaan dan rumah Kim Chunyeong, seorang pejabat militer.

Di antara kelima hanok yang ada, hanok yang merepresentasikan kediaman orang tua Ratu Yun merupakan hanok yang paling indah. Hanok ini berbentuk persegi panjang, dengan halaman yang berpusat di tengah rumah. Ruang utama dari hanok adalah Sarangchae yang biasanya digunakan untuk menyambut tamu. Anchae merupakan istilah bagi kamar tempat nyonya rumah tinggal dan Daemunganchae yang berarti bagian dalam dari pintu gerbang utama dari rumah tersebut. Salah satu fitur khusus yang terdapat di hanok adalah sebuah pintu yang dirancang menjadi pembatas dari kamar-kamar yang ada. Pintu ini memungkinkan untuk menggabungkan kamar-kamar yang ada di rumah tersebut menjadi satu ruangan yang besar dan bisa memuat banyak orang.

Description: Namsan Hanok Village 

Di luar bangunan rumah, terdapat kios oleh-oleh di mana anda bisa membeli suvenir tradisional Korea, berupa barang-barang vintage yang unik. Anda juga bisa mencoba teh khas Korea dan jika beruntung, bisa mengikuti upacara minum teh di tempat ini. Di halaman, anda akan menemukan beberapa permainan tradisional, seperti neolttwigi (melompat-lompat ),Tuho (panahan) dan Yunnori (permainan tongkat kayu).

Namsangol Hanok Village kita tidak hanya belajar tentang arsitektur rumah tradisional ini namun juga tentang orientasi arsitektur, tata letak, dan gaya penataan furniture pada masa itu. Berbagai tembikar, kerajinan dan alat musik tradisional seperti Gayageum (kecapi dengan 12 senar) dan Geomungo (sitar dengan 6 senar) dapat lihat Anda disini. Oya, dikawasan ini juga terdapat kapsul waktu yang dikubur pada 29 November 1994. Berisi 600 item yang mewakili kehidupan dan budaya dari warga Seoul yang akan kembali dibuka 400 tahun kemudian.

Description: Hasil gambar untuk namsangol hanok village


KEGIATAN DI DESA NAMSANGOL

Pada Musim gugur , Desa Namsangol Hanok (rumah tradisional) telah menyiapkan berbagai program budaya tradisional. Pada akhir pekan September sampai Oktober, Desa akan menyajikan "Pertunjukkan Seni Tradisional Namsangol" yang menampilkan musik perkusi tradisional dan tari topeng singa di siang hari, serta "Namsangol Arts Night" yang menampilkan musik tradisional dan pansori (aria Korea) di malam hari. Kemudian, selama Chuseok (Korean Thanksgiving), Desa akan mengadakan festival makanan menawarkan seperti SONGPYEON (kue beras berbentuk setengah bulan), padi-kue menggunakan palu beras-kue, dan pembuatan makanan ritual leluhur. Program lain meliputi pertunjukan musik dan tari tradisional, demonstrasi upacara pernikahan tradisional, kerajinan jerami, dan pameran seni.

Rumah Tradisional Namsangol Hanok Village

1.Carpenter Yi Seungeop’s House in Samgak-dong
Rumah ini dibangun oleh Mr. Yi Seungeop (Ahli Carpenter) salah seorang yang ikut membangun kembali Istana Gyeongbokgung pada akhir tahun 1860 an (1865-1868). Rumah ini aslinya terletak di Cheonggyecheon 36-2 Samgak-dong, Jung-gu, Seoul.

2.Gim Chunyeong’s Haouse in Samcheong-dong
Rumah ini dibangun pada tahun 1890 an dan Gim Chunyeong yang merupakan Owijang pada akhir periode Dinasti Joseon tinggal disini. Rumah ini aslinya terletak di 125-1 Samcheong-dong, Jongno-gu, Seoul.

3. Min Family’s House in Gwanhun-dong
Rumah ini merupakan rumah asli milik Min Yeonghwi (1852-1935). Rumah ini aslinya terletak di 30-1, Gwanhun-dong, Jongno-gu, Seoul. Rumah ini terdiri dari beberapa bangunan.

4.  Yun Taekyeong’s Jaesil in Jegi-dong
Rumah ini dianggap telah  dibangun oleh Mertua Kaisar Sunjong, Haepung Buwongun Yun Taekyeong, ketika putrinya Permaisuri Sunjeong (1874-1926) menjadi putri mahkota pada tahun 1906 dan menempati tempat tersebut selama beberapa tahun. Tempat aslinya terletak di 224, Jegi-dong, Dongdaemun-gu, dan dipindahkan ke lokasi ini pada tahun 1998 ketika Namsangil Hanok Village ini dibangun.

5. Yun Family’s House in Ogin-dong
Rumah ini adalah replika dari rumah yang terletak di 47-133 Ogin-dong, yang dipercaya telah dibangun pada tahun 1910. Rumah ini milik Yun Deokyeong, paman dari Permaisuri Sunjeongyo (1894-1966), istri dari Kaisar Sunjong.  Sebenarnya rumah aslinya sudah diusahakan untuk dipindahkan ke kawasan Namsangol Hanok Village, akan tetapi rumah tersebut sudah terlalu tua dan beriko hancur jika dipindahkan. Replika rumah ini dibangun dibwah pengawasan yang ketat untuk memasitkan bahwa hasilnya sama seperti bentuk aslinya

6.Traditional Creft Exhibition Hall
Tempat ini merupakan tempat dipamerkannya kerajinan tradisonal Korea berupa boneka kerta Korea. Semua produk disini untuk dijual.

7.Seoul Millennium Time Capsule
Untuk merayakan ulang tahun 600 tahun pengangkatan Seoul sebagai ibu kota Korea, 600 item yang mewakili Seoul dan kehidupan warganya terkubur dalam kapsul, dijadwalkan pada 29 November 2394 kapsul tersebut akan terbuka, dimana akan menjadi perayaan ke 1000 tahun pengangkatan Seoul sebagai ibu kota negara.

8.Seoul Namsan Gugakdang
Teater ini khusus untuk pertunjukan Pertunjukan Gugak (musik tadisional Korea). Suara Gugak ini merupakan suara alami dari rumah tradisional. Pertunjukan ini meliputi pembelajaran kebudayaan tradisional dan program lainnya yang ada di Korea.

9.Namsangol Traditional Garden
Terkenal dengan keindahan alaminya, leluruh mereka membangun sebuah tempat diantara lembah dan menikmati puisi dan lukisan disini. Lanskap disini  dikembalikan ke bentuk aslinya dan tanaman asli ditanam disini. Lembah, tempat dan kolam juga dikembalikan untuk membuat taman dengan gaya tradisional.