AGAMA DAN
PERIBADAHAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agama dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya, karena agama sangat dibutuhkan oleh manusia agar manusia
memiliki pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam
hal ini adalah Islam. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama
kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia
akan sempurna dan bahagia.
Oleh karena itu, dengan
beragama itu berarti manusia percaya kepada tuhan yang telah menciptakn kita,
mengatur sedemikina rupa kehidupan manusia, oleh sebab itu di kenal lah yang
nbamanya peribadahan yakni kegiatan yang melambangkan kepatuhan dan tunduk
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan rasa syukur manusia kepada penciptanya
1.2 Rumusan Masalah
Penulis merumuskan
masalah di atas sebagai berikut :
1.1.1
Apa yang di maksud dengan agama?
1.1.2
Fungsi agama dalam kehidupan manusia?
1.1.3
Apa yang di maksud dengan peribadahan?
1.2
Tujuan Penulisan
Penulis melakukan
penelitian untuk :
1.2.1
Untuk mengetahui pengertian dari agama,fungsi
dan jenis jenis agama
1.2.2
Untuk mengetahui pengaruh agama terhadap
kehidupan manusia
1.2.3
Untuk mengetahui pengertian dari
peribadahan
1.3 Metode penulisan
Penulis menggunakan
metode research atau kajian pustaka dengan cara memilah milah buku dari
berbagai sumber dan berbagai macam referensi dari internet dan media cetak
BAB 2
AGAMA
2.1 Pengertian Agama
Agama
adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada
Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan
manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata "agama" berasal dari Bahasa sansekerta, āgama yang berarti "tradisi". Kata
lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari Bahasa latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang
berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang
mengikat dirinya kepada Tuhan.
Menurut filolog Max Müller, akar kata bahasa Inggris "religion", yang
dalam bahasa Latin religio,
awalnya digunakan untuk yang berarti hanya "takut akan Tuhan atau
dewa-dewa, merenungkan hati-hati tentang hal-hal ilahi, kesalehan" (
kemudian selanjutnya Cicero menurunkan menjadi berarti " ketekunan " ). Max Müller menandai banyak budaya lain
di seluruh dunia, termasuk Mesir, Persia, dan India, sebagai bagian yang
memiliki struktur kekuasaan yang sama pada saat ini dalam sejarah. Apa yang
disebut agama kuno hari ini, mereka akan hanya disebut sebagai "hukum".
Banyak bahasa memiliki kata-kata yang dapat diterjemahkan
sebagai "agama", tetapi mereka mungkin menggunakannya dalam cara yang
sangat berbeda, dan beberapa tidak memiliki kata untuk mengungkapkan agama sama
sekali. Sebagai contoh, dharma kata Sanskerta, kadang-kadang diterjemahkan
sebagai "agama", juga berarti hukum. Di seluruh Asia Selatan klasik,
studi hukum terdiri dari konsep-konsep seperti penebusan dosa melalui kesalehan
dan upacara serta tradisi praktis. Medieval Jepang pada awalnya memiliki
serikat serupa antara "hukum kekaisaran" dan universal atau
"hukum Buddha", tetapi ini kemudian menjadi sumber independen dari
kekuasaan.
Tidak ada setara yang tepat dari "agama" dalam
bahasa Ibrani, dan Yudaisme tidak membedakan secara jelas antara, identitas keagamaan
nasional, ras, atau etnis. Salah
satu konsep pusat adalah "halakha" , kadang-kadang diterjemahkan sebagai
"hukum" ",yang memandu praktek keagamaan dan keyakinan dan
banyak aspek kehidupan sehari-hari.
Fungsi agama sebagai berikut :
·
Sumber pedoman hidup
bagi individu maupun kelompok
·
Mengatur tata cara
hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.
·
Merupakan tuntutan
tentang prinsip benar atau salah
·
Pedoman mengungkapkan
rasa kebersamaan
·
Pedoman perasaan
keyakinan
·
Pedoman keberadaan
·
Pengungkapan estetika
(keindahan)
·
Pedoman rekreasi dan
hiburan
·
Memberikan identitas
kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.
2.2 Fungsi Agama dalam kehidupan manusia
Dari
segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh
fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan
hidup.
Ada beberapa alasan
tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain
adalah :
·
Karena agama merupakan
sumber moral
·
Karena agama merupakan
petunjuk kebenaran
·
Karena agama merupakan
sumber informasi tentang masalah metafisika.
·
Karena agama
memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala
duka.
Manusia sejak
dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, serta tidak
mengetahui apa-apa sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78
Allah mengeluarkan
kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Dia menjadikan untukmu
pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara mereka yang
mensyukurinya.
Dalam keadaan yang
demikian itu, manusia senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam godaan dan
rayuan, baik dari dalam, maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan daridalam
diri manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu
·
Godaan dan rayuan yang
berysaha menarik manusia ke dalam lingkungan kebaikan, yang menurut istilah
Al-Gazali dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan malak Al-hidayah yaitu
kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada hidayah ataukebaikan.
·
Godaan dan rayuan yang
berusaha memperdayakan manusia kepada kejahatan,yang menurut istilah Al-Gazali
dinamakan malak al-ghiwayah, yakni kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik
manusia kepada kejahatan
Disinilah letak fungsi
agama dalam kehidupan manusia, yaitu membimbing manusia kejalan yang baik dan
menghindarkan manusia dari kejahatan atau kemungkaran.
fungsi agama kepada
manusia
-Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama
dikatankan memberi pandangan dunia kepada manusia kerana ia sentiasanya memberi
penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga kedudukan manusia
di dalam dunia. Penerangan bagi pekara ini sebenarnya sukar dicapai melalui
inderia manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya,
agama Islam menerangkan kepada umatnya bahawa dunia adalah ciptaan Allah SWTdan
setiap manusia harus menaati Allah SWT
-Menjawab pelbagai soalan
yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
Sesetangah
soalan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan soalan yang tidak terjawab
oleh akal manusia sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas mati,
matlamat menarik dan untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama itulah berfungsi
untuk menjawab soalan-soalan ini.
– Memberi rasa kekitaan
kepada sesuatu kelompok manusia.
Agama
merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah kerana
sistem agama menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama, malah
tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.
– Memainkan fungsi kawanan
sosial.
Kebanyakan
agama di dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri
sebenarnya telah menggariskan kod etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya.
Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosial
Fungsi Sosial Agama
Secara
sosiologis, pengaruh agama bisa dilihat dari dua sisi, yaitu pengaruh yang
bersifat positif atau pengaruh yang menyatukan (integrative factor) dan
pengaruh yang bersifat negatif atau pengaruh yang bersifat destruktif dan
memecah-belah (desintegrative factor).
Pembahasan
tentang fungsi agama disini akan dibatasi pada dua hal yaitu agama sebagai
faktor integratif dan sekaligus disintegratif bagi masyarakat.
Fungsi
Integratif Agama
Peranan
sosial agama sebagai faktor integratif bagi masyarakat berarti peran agama
dalam menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-anggota beberapa
masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan
mereka. Hal ini dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem kewajiban
sosial didukung bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan sehingga agama
menjamin adanya konsensus dalam masyarakat.
Tujuan Agama
Salah satu tujuan
agama adalah membentuk jiwa nya ber-budipekerti dengan adab yang sempurna baik
dengan tuhan-nya maupun lingkungan masyarakat.semua agama sudah
sangat sempurna dikarnakan dapat menuntun umat-nya bersikap dengan baik dan
benar serta dibenarkan. keburukan cara ber-sikap dan penyampaian si pemeluk
agama dikarnakan ketidakpahaman tujuan daripada agama-nya. memburukan serta
membandingkan agama satu dengan yang lain adalah cerminan kebodohan si pemeluk
agama
Beberapa tujuan agama
yaitu :
·
Menegakan kepercayaan
manusia hanya kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa (tahuit).
·
Mengatur kehidupan
manusia di dunia,agar kehidupan teratur dengan baik, sehingga dapat
mencapai kesejahterahan hidup, lahir dan batin, dunia dan akhirat.
·
Menjunjung tinggi dan
melaksanakan peribadatan hanya kepada Allah.
·
Menyempurnakan akhlak
manusia.
BAB 3
PERIBADAHAN
2.3 Pengertian Peribadahan
Ibadat atau Ibadah adalah
sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab. Dalam terminologi bahasa Indonesia sebagaimana yang
terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ini meimiliki arti:
2.4 Macam-Macam Ibadah
Ibadah Qolbiyyah atau Bathiniyyah.
Yaitu segala bentuk ibadah yang merupakan pekerjaan hati; seperti:
Iman, Cinta, Takut, Berharap, Sadar kembali kepada Allah dan Tawakal. Contohnya berdzikir
kepada Allah dan berbuat baik kepada orang lain.
Ibadah Jasadiyah ( Fisik ).
Yaitu ibadah yang dilakukan oleh anggota badan, Seperti: berdo’a,
Istihotsah, Isti’anah, Nadzar, Menyembelih Qurban, Ruku’ dan Sujud,
Thowaf di Baitullah, Mencium hajar Ashwad, Tidak taat kepada Allah karena takut
dan berharap kepada selain Allah dan bersumpah.
2.5 hikmah ibadah terhadap kehidupan manusia
Memahami ketentuan
hukum, baik yang dijelaskan dalam hukum wad‘i maupun taklifi akan
menyempurnakan seseorang dalam melakukan ibadah secara tepat sesuai dengan
ketentuannya. Semua ibadah pasti mengandung hikmah yang sangat penting bagi
kita. Hikmah ibadah antara lain sebagai berikut;
a. Sarana
Taqarub kepada Allah
Beribadah berarti mengerjakan sesuatu yang diridai oleh Allah Swt. sebagai usaha untuk bertaqarub kepada-Nya. Sebaliknya, seseorang yang melakukan maksiat berarti berusaha menjauh dari Allah Swt.
b. Menunjukkan Syiar Islam
Ada beberapa ibadah yang hanya dapat dikerjakan secara berjamaah dengan waktu dan tempat yang ditentukan. Contohnya pelaksanaan salat Id dan penyembelihan kurban. Dengan mengerjakan ibadah tersebut akan tampak semarak sehingga syiar Islam dapat dirasakan secara langsung di tengah masyarakat.
Beribadah berarti mengerjakan sesuatu yang diridai oleh Allah Swt. sebagai usaha untuk bertaqarub kepada-Nya. Sebaliknya, seseorang yang melakukan maksiat berarti berusaha menjauh dari Allah Swt.
b. Menunjukkan Syiar Islam
Ada beberapa ibadah yang hanya dapat dikerjakan secara berjamaah dengan waktu dan tempat yang ditentukan. Contohnya pelaksanaan salat Id dan penyembelihan kurban. Dengan mengerjakan ibadah tersebut akan tampak semarak sehingga syiar Islam dapat dirasakan secara langsung di tengah masyarakat.
c. Menumbuhkan Jiwa Sosial
Ada beberapa ibadah yang pelaksanaannya dapat langsung bersinggungan dengan masyarakat. Contohnya ibadah zakat dan sedekah. Dengan ibadah ini masyarakat dapat merasakan dampaknya, misalnya dari segi ekonomi. Contoh lainnya adalah mengerjakan salat berjamaah yang berdampak positif dalam membangun komunikasi dengan sesama.
Ada beberapa ibadah yang pelaksanaannya dapat langsung bersinggungan dengan masyarakat. Contohnya ibadah zakat dan sedekah. Dengan ibadah ini masyarakat dapat merasakan dampaknya, misalnya dari segi ekonomi. Contoh lainnya adalah mengerjakan salat berjamaah yang berdampak positif dalam membangun komunikasi dengan sesama.
Selain ketiga hikmah
di atas masih banyak hikmah ibadah lain yang dapat kita petik dalam menjalankan
ibadah, untuk jenis ibadah tertentu. Contohnya, kewajiban ibadah haji hikmahnya
berbeda dengan mengerjakan ibadah yang lain, seperti berwudu dan salat jamaah.
dan perlu diingat adalah kita sebagai umat islam harus bangga karena memiliki
kitab suci yang sangat lengkap, yaitu Al-Qur’an. Dalam kitab tersebut memuat
petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia agar dapat meraih kesuksesan di dunia
dan akhirat. Al-Qur’an merupakan firman Allah sehingga isinya tidak mengandung
kekeliruan sedikit pun. Dengan demikian, Al-Qur’an tidak hanya cukup kita baca,
tetapi dipahami kandungannya dan diamalkan perintahnya. Selain Al-Qur’an, kita
juga perlu memahami ketentuan yang diperintahkan Rasulullah dengan mempelajari
hadis-hadis beliau. Dengan berpedoman pada dua sumber hukum ini, Anda pasti
akan selamat dalam menjalani hidup di dunia.
BAB 4
PENUTUP
2.7 Kesimpulan
Agama merupakan sesuatu yang dapat menubah perilaku seseorang
sebab, agama berisi tentang aturan-aturan yang bias membawa seseorang ke arah
yang jauh lebih baik karena setiap agama pastilah mempunyai maksud-maksud dan
tujuan-tujuan tertentu agar penganutnya menjadi lebih baik,
Dengan melakukan peribadahan seseorang akan dapat dikatakan taat
dan membawa diri dan kehidupan mereka menjadi lebih baik,harmonis dan lebih
teratur
2.8 Saran
Semakin luas wawasannya tentang agama dan peribadahan
Setelah kita mengetahui ini, kita dapat menuruti dan melakukan
aturan-aturan dan tujuan-tujuan dalam agama yang kit anut dengan cara beribadah
dengan taat kepada Tuhan Yang Mah Esa.
DAFTAR PUSATAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar