Minggu, 24 Januari 2016


 AGAMA DAN PERIBADAHAN




KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang "Agama dan Peribadahan" ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.

       Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas ilmu sosial dasar dengan judul "Agama dan peribadahan". Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.

       Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.


Bekasi, Januari  2016


Penyusun












BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Agama dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat kaitannya, karena agama sangat dibutuhkan oleh manusia agar manusia memiliki pegangan hidup sehingga ilmu dapat menjadi lebih bermakna, yang dalam hal ini adalah Islam. Dengan ilmu kehidupan manusia akan bermutu, dengan agama kehidupan manusia akan lebih bermakna, dengan ilmu dan agama kehidupan manusia akan sempurna dan bahagia.
Oleh karena itu, dengan beragama itu berarti manusia percaya kepada tuhan yang telah menciptakn kita, mengatur sedemikina rupa kehidupan manusia, oleh sebab itu di kenal lah yang nbamanya peribadahan yakni kegiatan yang melambangkan kepatuhan dan tunduk terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan rasa syukur manusia kepada penciptanya
1.2 Rumusan Masalah
Penulis merumuskan masalah di atas sebagai berikut :
1.1.1        Apa yang di maksud dengan agama?
1.1.2        Fungsi agama dalam kehidupan manusia?
1.1.3        Apa yang di maksud dengan peribadahan?

1.2        Tujuan Penulisan
Penulis melakukan penelitian untuk :
1.2.1        Untuk mengetahui pengertian dari agama,fungsi dan jenis jenis agama
1.2.2        Untuk mengetahui pengaruh agama terhadap kehidupan manusia
1.2.3        Untuk mengetahui pengertian dari peribadahan
1.3 Metode penulisan
Penulis menggunakan metode research atau kajian pustaka dengan cara memilah milah buku dari berbagai sumber dan berbagai macam referensi dari internet dan media cetak





BAB 2
AGAMA

2.1 Pengertian Agama
Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Kata "agama" berasal dari Bahasa sansekerta, āgama yang berarti "tradisi". Kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari Bahasa latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Menurut filolog Max Müller, akar kata bahasa Inggris "religion", yang dalam bahasa Latin religio, awalnya digunakan untuk yang berarti hanya "takut akan Tuhan atau dewa-dewa, merenungkan hati-hati tentang hal-hal ilahi, kesalehan" ( kemudian selanjutnya Cicero menurunkan menjadi berarti " ketekunan " ). Max Müller menandai banyak budaya lain di seluruh dunia, termasuk Mesir, Persia, dan India, sebagai bagian yang memiliki struktur kekuasaan yang sama pada saat ini dalam sejarah. Apa yang disebut agama kuno hari ini, mereka akan hanya disebut sebagai "hukum".
Banyak bahasa memiliki kata-kata yang dapat diterjemahkan sebagai "agama", tetapi mereka mungkin menggunakannya dalam cara yang sangat berbeda, dan beberapa tidak memiliki kata untuk mengungkapkan agama sama sekali. Sebagai contoh, dharma kata Sanskerta, kadang-kadang diterjemahkan sebagai "agama", juga berarti hukum. Di seluruh Asia Selatan klasik, studi hukum terdiri dari konsep-konsep seperti penebusan dosa melalui kesalehan dan upacara serta tradisi praktis. Medieval Jepang pada awalnya memiliki serikat serupa antara "hukum kekaisaran" dan universal atau "hukum Buddha", tetapi ini kemudian menjadi sumber independen dari kekuasaan.
Tidak ada setara yang tepat dari "agama" dalam bahasa Ibrani, dan Yudaisme tidak membedakan secara jelas antara, identitas keagamaan nasional, ras, atau etnis. Salah satu konsep pusat adalah "halakha" , kadang-kadang diterjemahkan sebagai "hukum" ",yang memandu praktek keagamaan dan keyakinan dan banyak aspek kehidupan sehari-hari.
Fungsi agama sebagai berikut :
·         Sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
·         Mengatur tata cara hubungan manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia.
·         Merupakan tuntutan tentang prinsip benar atau salah
·         Pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
·         Pedoman perasaan keyakinan
·         Pedoman keberadaan
·         Pengungkapan estetika (keindahan)
·         Pedoman rekreasi dan hiburan
·         Memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama.


2.2 Fungsi Agama dalam kehidupan manusia
Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup.
Ada beberapa alasan tentang mengapa agama itu sangat penting dalam kehidupan manusia, antara lain adalah :
·         Karena agama merupakan sumber moral
·         Karena agama merupakan petunjuk kebenaran
·         Karena agama merupakan sumber informasi tentang masalah metafisika.
·         Karena agama memberikan bimbingan rohani bagi manusia baik di kala suka, maupun di kala duka.
Manusia sejak dilahirkan ke dunia ini dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, serta tidak mengetahui apa-apa sebagaimana firman Allah dalam Q. S. al-Nahl (16) : 78
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak tahu apa-apa. Dia menjadikan untukmu pendengaran, penglihatan dan hati, tetapi sedikit di antara mereka yang mensyukurinya.
Dalam keadaan yang demikian itu, manusia senantiasa dipengaruhi oleh berbagai macam godaan dan rayuan, baik dari dalam, maupun dari luar dirinya. Godaan dan rayuan daridalam diri manusia dibagi menjadi dua bagian, yaitu
·         Godaan dan rayuan yang berysaha menarik manusia ke dalam lingkungan kebaikan, yang menurut istilah Al-Gazali dalam bukunya ihya ulumuddin disebut dengan malak Al-hidayah yaitu kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada hidayah ataukebaikan.
·         Godaan dan rayuan yang berusaha memperdayakan manusia kepada kejahatan,yang menurut istilah Al-Gazali dinamakan malak al-ghiwayah, yakni kekuatan-kekuatan yang berusaha menarik manusia kepada kejahatan
Disinilah letak fungsi agama dalam kehidupan manusia, yaitu membimbing manusia kejalan yang baik dan menghindarkan manusia dari kejahatan atau kemungkaran.



 fungsi agama kepada manusia
-Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.

Agama dikatankan memberi pandangan dunia kepada manusia kerana ia sentiasanya memberi penerangan mengenai dunia(sebagai satu keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan bagi pekara ini sebenarnya sukar dicapai melalui inderia manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahawa dunia adalah ciptaan Allah SWTdan setiap manusia harus menaati Allah SWT
-Menjawab pelbagai soalan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.

Sesetangah soalan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan soalan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya soalan kehidupan selepas mati, matlamat  menarik dan untuk menjawabnya adalah perlu. Maka, agama itulah berfungsi untuk menjawab soalan-soalan ini.
– Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.

Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah kerana sistem agama menimbulkan keseragaman bukan sahaja kepercayaan yang sama, malah tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.
– Memainkan fungsi kawanan sosial.

Kebanyakan agama di dunia adalah menyaran kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kod etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi kawanan sosial
Fungsi Sosial Agama

Secara sosiologis, pengaruh agama bisa dilihat dari dua sisi, yaitu pengaruh yang bersifat positif atau pengaruh yang menyatukan (integrative factor) dan pengaruh yang bersifat negatif atau pengaruh yang bersifat destruktif dan memecah-belah (desintegrative factor).
Pembahasan tentang fungsi agama disini akan dibatasi pada dua hal yaitu agama sebagai faktor integratif dan sekaligus disintegratif bagi masyarakat.
Fungsi Integratif Agama
Peranan sosial agama sebagai faktor integratif bagi masyarakat berarti peran agama dalam menciptakan suatu ikatan bersama, baik diantara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka. Hal ini dikarenakan nilai-nilai yang mendasari sistem-sistem kewajiban sosial didukung bersama oleh kelompok-kelompok keagamaan sehingga agama menjamin adanya konsensus dalam masyarakat.





Tujuan Agama

Salah satu tujuan agama adalah membentuk jiwa nya ber-budipekerti dengan adab yang sempurna baik dengan tuhan-nya maupun lingkungan masyarakat.semua agama sudah sangat sempurna dikarnakan dapat menuntun umat-nya bersikap dengan baik dan benar serta dibenarkan. keburukan cara ber-sikap dan penyampaian si pemeluk agama dikarnakan ketidakpahaman tujuan daripada agama-nya. memburukan serta membandingkan agama satu dengan yang lain adalah cerminan kebodohan si pemeluk agama

Beberapa tujuan agama yaitu :

·         Menegakan kepercayaan manusia hanya kepada Allah,Tuhan Yang Maha Esa (tahuit).
·         Mengatur kehidupan manusia di dunia,agar kehidupan teratur dengan  baik, sehingga dapat mencapai kesejahterahan hidup, lahir dan batin, dunia dan akhirat.
·         Menjunjung tinggi dan melaksanakan peribadatan hanya kepada Allah.
·         Menyempurnakan akhlak manusia.
BAB 3
PERIBADAHAN
2.3 Pengertian Peribadahan
Ibadat atau Ibadah adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab. Dalam terminologi bahasa Indonesia sebagaimana yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ini meimiliki arti:
1.     perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan yang didasari oleh peraturan agama.
2.     segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemeluknya.
3.     upacara yang berhubungan dengan agama
2.4 Macam-Macam Ibadah

Ibadah Qolbiyyah atau Bathiniyyah.
Yaitu segala bentuk ibadah yang merupakan pekerjaan hati; seperti: Iman, Cinta, Takut, Berharap, Sadar kembali kepada Allah dan Tawakal. Contohnya berdzikir kepada Allah dan berbuat baik kepada orang lain.




Ibadah Jasadiyah ( Fisik ).
Yaitu ibadah yang dilakukan oleh anggota badan, Seperti: berdo’a, Istihotsah, Isti’anah, Nadzar, Menyembelih Qurban, Ruku’ dan Sujud,  Thowaf di Baitullah, Mencium hajar Ashwad, Tidak taat kepada Allah karena takut dan berharap kepada selain Allah dan bersumpah.

2.5 hikmah ibadah terhadap kehidupan manusia

Memahami ketentuan hukum, baik yang dijelaskan dalam hukum wad‘i maupun taklifi akan menyempurnakan seseorang dalam melakukan ibadah secara tepat sesuai dengan ketentuannya. Semua ibadah pasti mengandung hikmah yang sangat penting bagi kita. Hikmah ibadah antara lain sebagai berikut;
a. Sarana Taqarub kepada Allah
Beribadah berarti mengerjakan sesuatu yang diridai oleh Allah Swt. sebagai usaha untuk bertaqarub kepada-Nya. Sebaliknya, seseorang yang melakukan maksiat berarti berusaha menjauh dari Allah Swt.
b. Menunjukkan Syiar Islam
Ada beberapa ibadah yang hanya dapat dikerjakan secara berjamaah dengan waktu dan tempat yang ditentukan. Contohnya pelaksanaan salat Id dan penyembelihan kurban. Dengan mengerjakan ibadah tersebut akan tampak semarak sehingga syiar Islam dapat dirasakan secara langsung di tengah masyarakat.
c. Menumbuhkan Jiwa Sosial
Ada beberapa ibadah yang pelaksanaannya dapat langsung bersinggungan dengan masyarakat. Contohnya ibadah zakat dan sedekah. Dengan ibadah ini masyarakat dapat merasakan dampaknya, misalnya dari segi ekonomi. Contoh lainnya adalah mengerjakan salat berjamaah yang berdampak positif dalam membangun komunikasi dengan sesama.

Selain ketiga hikmah di atas masih banyak hikmah ibadah lain yang dapat kita petik dalam menjalankan ibadah, untuk jenis ibadah tertentu. Contohnya, kewajiban ibadah haji hikmahnya berbeda dengan mengerjakan ibadah yang lain, seperti berwudu dan salat jamaah. dan perlu diingat adalah kita sebagai umat islam harus bangga karena memiliki kitab suci yang sangat lengkap, yaitu Al-Qur’an. Dalam kitab tersebut memuat petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia agar dapat meraih kesuksesan di dunia dan akhirat. Al-Qur’an merupakan firman Allah sehingga isinya tidak mengandung kekeliruan sedikit pun. Dengan demikian, Al-Qur’an tidak hanya cukup kita baca, tetapi dipahami kandungannya dan diamalkan perintahnya. Selain Al-Qur’an, kita juga perlu memahami ketentuan yang diperintahkan Rasulullah dengan mempelajari hadis-hadis beliau. Dengan berpedoman pada dua sumber hukum ini, Anda pasti akan selamat dalam menjalani hidup di dunia.






BAB 4
PENUTUP

2.7  Kesimpulan
Agama merupakan sesuatu yang dapat menubah perilaku seseorang sebab, agama berisi tentang aturan-aturan yang bias membawa seseorang ke arah yang jauh lebih baik karena setiap agama pastilah mempunyai maksud-maksud dan tujuan-tujuan tertentu agar penganutnya menjadi lebih baik,
Dengan melakukan peribadahan seseorang akan dapat dikatakan taat dan membawa diri dan kehidupan mereka menjadi lebih baik,harmonis dan lebih teratur
2.8 Saran
Semakin luas wawasannya tentang agama dan peribadahan
Setelah kita mengetahui ini, kita dapat menuruti dan melakukan aturan-aturan dan tujuan-tujuan dalam agama yang kit anut dengan cara beribadah dengan taat kepada Tuhan Yang Mah Esa.

DAFTAR PUSATAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar